IPO Garuda Raup Rp 4,8 Triliun


Garuda Indonesia

Jakarta - Kekisruhan mewarnai pengumuman harga penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) PT Garuda Indonesia. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merevisi hasil perolehan IPO hingga 2 kali.

Semula, pemerintah sudah mengumumkan hasil pelepasan 5,735 miliar lembar saham Garuda di harga Rp 750 bisa menghasilkan Rp 4,8 triliun. Namun, karena angka tidak cocok, wartawan mendesak pemerintah memberikan penjelasan lebih lanjut.

Deputi Bidang Restrukturisasi Pandu Djajanto, setelah menelepon Direktur Keuangan Garuda Elisa Lumbantoruan akhirnya mengumumkan hasil perolehan IPO Garuda sebesar Rp 4,3 triliun sesuai dengan perhitungan wartawan. Pandu akhirnya merevisi hasil konferensi pers sesusai dengan angka wartawan Rp 4,3 triliun dari sebelumnya Rp 4,8 triliun.

Namun wartawan tetap tidak puas, lalu mencoba mengkonfirmasi angka ini ke penjamin emisi alias underwriter. Akhirnya diperoleh informasi bahwa jumlah saham yang akan dilepas adalah 6,3 miliar lembar saham bukan 5,735 miliar lembar saham seperti diumumkan Pandu sebelumnya. Hal ini kembali dipertanyakan kepada Pandu yang sudah kembali ke ruangannya di lantai 14, sementara konferensi pers berlangsung di lantai 21 kantor Kementerian BUMN.

Wartawan sempat bertanya-tanya, mengapa selisih saham yang akan dilepas antara underwriter dan pemerintah bisa berbeda. Wartawan mempertanyakan apakah ada penjatahan saham terselubung dalam IPO Garuda karena adanya perbedaan angka yang signifikan.

Akhirnya, Pandu memberikan penjelasan dan mengakui ada kesalahan jumlah saham yang dilepas, seperti yang disampaikan dalam konferensi pers sebelumnya. Ternyata jumlah sahamnya sama dengan hasil konfirmasi wartawan kepada underwriter, sebanyak 6,3 miliar lembar.

Berikut pesan singkat (SMS) yang dikirim Pandu kepada sejumlah wartawan. "Total 6,3 miliar lembar (26,67%) setara Rp 4,751 triliun Perincian: 4,4 miliar lembar (garuda) Rp 3,3 triliun, 1,9 miliar lembar (Mandiri) Rp 1,451 triliun. Porsi saham Garuda milik mandiri 7,2%."

"Ini update yang paling baru," jelas Pandu.

Dengan demikian, setelah merevisi pengumumannya sebanyak 2 kali, hasil akhir dari rencana privatisasi Garuda adalah melepas 6,3 miliar lembar atau setara 26,67%, sehingga total raupan dananya Rp 4,751 triliun.

Karena saham yang dilepas sebagian milik Bank Mandiri, maka bank BUMN itu kebagian Rp 1,451 triliun dari melepas 1,9 miliar lembar. Sementara Garuda bisa menikmati Rp 3,3 triliun sisanya. (ang/dnl)

2011-detikfinance.com

Intel Akuisisi McAfee


Brussels - European Union (EU) memberikan lampu hijau kepada Intel untuk mengambil alih McAfee setelah pembuat chip tersebut berjanji untuk memperbolehkan software dari perusahaan sekuritas komputer lainnya agar tetap dapat berjalan di produk mereka.

Kenyataan bahwa Intel bisa menanamkan program keamanan McAfee di chip sendiri telah mengancam untuk mengunci pemain lain keluar dari pasar, Komisi Eropa mengatakan.

Intel, yang merupakan produsen chip yang digunakan oleh 80% PC dan server di dunia, telah berjanji untuk memberikan perusahaan sekuritas komputer lainnya semua informasi yang dibutuhkan untuk memakai chipset Intel, sama seperti halnya dengan McAfee.

Disamping itu, Intel berkomitmen untuk tidak aktif menghambat program lainnya untuk berjalan pada chip Intel, atau menghambat kinerja program McAfee pada perangkat non-Intel.

Pengambil alihan sebesar USD 7.68 Triliun atas McAfee adalah kesepakatan terbesar dalam sejarah intel dan telah diberikan lampu hijau oleh regulator US.

Toyota Recall atas kemungkinan kebocoran bahan bakar


Toyota menarik kembali hampir 1.7 juta unit mobil di seluruh dunia karena cacat produksi yang dapat menyebabkan kebocoran bahan bakar dan masalah lainnya.

Toyota Motor Corp. pada hari Rabu mengatakan bahwa mereka menarik beberapa tipe, termasuk IS dan GS lexus di Amerika Utara, dan sedan Avensis dan model station wagon di Eropa. Mereka juga menarik beberapa tipe di Jepang.

Toyota menambahkan, sampai saat ini tidak ada kecelakaan yang disebabkan oleh cacat tersebut.

sumber : businessweek

Perampok di kota Medan masih berkeliaran

Kepolisian Resor Kota Medan hingga kini masih terus memburu kawanan perampok besenjata api yang beraksi di sebuah rumah di Jalan Timor Baru, Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur.

Kasubag Humas Polresta Medan, AKP Edward Tampubolon ketika dihubungi di Medan, Selasa, mengatakan, pelaku perampokan yang meresahkan masyarakat itu, masih terus dicari petugas kepolisian.

Sebelumnya, peristiwa perampokan itu terjadi Ahad (23/1) sekitar pukul 07.00 WIB. Pembantu rumah tangga Anik yang sedang menyapu halaman rumah, didatangi beberapa pria memakai topeng dan langsung menodongkan senjata api (Senpi) mirip jenis FN ke tubuhnya, serta membekap mulut korban agar tidak berteriak.

Kemudian, perampok tersebut langsung menggiring Anik masuk ke dalam rumah majikannya untuk menunjukkan tempat penyimpanan uang dan barang berharga.

Para perampok tersebut menyekap beberapa orang yang ada di dalam rumah itu, yakni Glen Yansen Tuareh, Fanny, Lala dan Nico.

Akibat perampokan tersebut, pemilik rumah Johana (40) mengalami kerugian lebih kurang Rp300 juta dengan kehilangan barang berharga berupa satu set berlian, lima unit HP, satu unit laptop, jam tangan dan barang lainnya.

Tampubolon mengatakan, petugas kepolisian masih terus bekerja ekstra keras untuk menyelidiki siapa pelaku perampokan tersebut.

Polresta Medan masih terus mencari hingga dapat para pelaku kejahatan yang menggunakan senjata itu.

"Diduga pelaku perampokan tersebut, sudah sering melaksanakan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat di daerah itu," kata Tampubolon.

Selanjutnya, ia mengatakan, atas peristiwa tersebut penyidik Polresta Medan masih terus memeriksa beberapa orang saksi yang mengetahui aksi perampokan itu.

"Polresta Medan masih terus mengembangkan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap saksi-saksi untuk mengetahui pelaku perampokan," kata perwira pertama yang bertugas di Polresta itu.(Ant/RIZ)

Sumber : MetroTV News

Crop Circle Sleman Buatan Manusia



Sleman (ANTARA) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional menegaskan "crop circle" yang ditemukan di Dusun Rejosari, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, bukan jejak "unidentification flying objek" atau UFO.

"Dari hasil pengamatan dan penyelidikan kami di lokasi, kami tidak sependapat atau setuju jika `crop circle` merupakan jejak UFO, karena ini murni buatan manusia," kata Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Sri Kaloka, di lokasi di Desa Jogotirto, Selasa sore.

Menurut dia, pola-pola "crop circle" semacam ini sebelumnya banyak ditemukan di sejumlah negara di Eropa, dan beberapa negara lain.

"Pola-pola semacam ini banyak ditemukan di Eropa, dan sejumlah negara di benua lain, ini buatan manusia, hanya saja jika di luar negeri dibuat di area tanaman gandum, tebu atau jagung, sedangkan di sini dibuat di area tanaman padi," katanya.

Ia mengatakan salah satu bukti bahwa "corp circle" itu buatan manusia adalah rebahan batang padi yang roboh menunjukkan akibat ditekan hingga tercabut sampai ke akar-akarnya, bukan pola ditimpa.

"Selain itu, pola tersebut juga banyak yang tidak simetris antara satu dengan lainnya," katanya.

Sri Kaloka mengatakan petunjuk yang paling menguatkan adalah ditemukannya bekas lobang ditancapkannya tongkat atau pipa di tengah lingkaran dan di sisi-sisi lainnya, yang kuat dugaan digunakan untuk sumbu dalam menggerakkan alat penekan batang padi.

"Di bagian tengah, kami juga menemukan ada jalan dan jejak manusia yang ditunjukkan dengan adanya rebahan batang padi yang disisihkan dan ditata kembali. Ini menunjukkan bahwa sebelumnya ada orang masuk ke lingkaran itu," katanya.

Ia mengatakan pihaknya juga menemukan di sekitar pola lingkaran dan pola tengah ditemukan beberapa batang padi yang tidak tertekan sampai roboh.

"Ini juga menandakan bahwa pola tersebut dibuat manusia, karena ada bagian-bagian yang tidak ikut tertekan," katanya.

Selain itu, tim LAPAN juga tidak menemukan adanya bekas-bekas kebakaran di sekitar lingkaran, termasuk sisa pembakaran mesin maupun gas buang.

"Batang-batang padi yang roboh semuanya bekas tekanan, dan tidak ada bekas potongan dengan benda tajam," katanya.

Sumber: yahoo news